Chart I
Shalat rawatib 12 roka’at karena Allah akan berhadiah sebuah istana di surga
عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ « مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ
كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ
إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ
بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ ».
(رواه مسلم والترمذي)
وزاد فيه “أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ
وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْغَدَاةِ “
Ummi Habibah rodhiyallahu ‘anha pernah mendengar Rasulullah
bersabda, “Allah SWT pasti membangun sebuah istana di surga bagi orang
yang shalat sunnah –tulus karena Allah-sebanyak dua belas rakaat setiap
hari.” (HR. Muslim).
At-Tirmidzi menambahkan redaksi, “Empat rakaat sebelum Dzuhur, dua
rakaat setelahnya, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya’
dan dua rakaat sebelum Shubuh.”
Chart II
Dua raka’at sebelum Shubuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِىِّ قَالَ: ” رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا “.
وَفِي رِوَايَةٍ “لَهُمَا أَحَبُّ إِلَىَّ مِنَ الدُّنْيَا جَمِيعًا”. (رواه مسلم)
‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha meriwayatkan Rasulullah bersabda,
“Salat dua rakaat sebelum subuh, itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya.”.
Di dalam riwayat lain ada tambahan redaksi, “ Dua rakaat itu lebih aku cintai daripada seluruh dunia ini.” (HR. Muslim)
Chart III
Amalan yang banyak manfaatnya mengandung banyak keistimewaan dan rahasia
عَن ابنِ عُمَر رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَجُلٌ :يَا
رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِيْ عَلَى عَمَلٍ يَنْفَعُنِي اللهُ بِهِ، قاَلَ :
“عَلَيْكَ بِرَكْعَتِي الْفَجْرِ فَإِنَّ فِيْهِمَا فَضِيْلَةً”
وَفِي رِوَايَةٍ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهَ يَقُولُ:لاَ تَدَعُوا
الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاةِ الْفَجْرِ , فَإِنَّ فِيهِمَا الرَّغَائِبَ.
(رواه الطبراني)
Ibnu Umar rodhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan ada seorang laki-laki
berkata kepada Rasulullah , “ Ya Rasulullah, tunjukkanlah satu amalan
yang bermanfaat untukku.”
Beliau bersabda, “Shalatlah dua rakaat sebelum shubuh, karena di dalamnya terdapat keistimewaan.”
Di dalam riwayat lain redaksinya berbunyi, “Saya mendengar Rasulullah
bersabda, “Jangan kalian tinggalkan dua rakaat sebelum Subuh, karena
di sana tersimpan banyak rahasia.”
(HR. Ath-Thabrani)
Chart IV
Tak pernah ditinggalkan orang-orang hebat
عَنْ مَالِك أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ
فَاتَتْهُ رَكْعَتَا الْفَجْرِ فَقَضَاهُمَا بَعْدَ أَنْ طَلَعَتْ
الشَّمْسُ
Imam Malik mendapat kabar bahwa
Ibnu Umar pernah meninggalkan dua rakaat sunat fajar,
kemudian ia mengqadhanya setelah matahari terbit.
(Malik)
Chart V
Siapa yang menjaga Qobliyah Ba’diyah Dzuhur
Allah mengharamkan api neraka buatnya
عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ
« مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ » (رواه أحمد)
Ummi Habibah rodhiyallahu ‘anha berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda,
“Allah SWT pasti mengharamkan api neraka
bagi orang yang menjaga empat rakaat sebelum dan setelah Dzuhur.”
(HR. Ahmad)
Chart VI
Saat Qobliyah Dzuhur adalah saat pintu langit sedang dibuka,
Rasulullah senang sekali bila amal shalehnya diangkat saat terbaik itu
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ كَانَ
يُصَلِّى أَرْبَعًا بَعْدَ أَنْ تَزُولَ الشَّمْسُ قَبْلَ الظُّهْرِ
وَقَالَ « إِنَّهَا سَاعَةٌ تُفْتَحُ فِيهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ
وَأُحِبُّ أَنْ يَصْعَدَ لِى فِيهَا عَمَلٌ صَالِحٌ »
(رواه الترمذي)
‘Abdullah bin as-Saib meriwayatkan, Rasulullah pernah shalat empat
rakaat setelah matahari tergelincir sebelum Dzuhur, kemudian beliau
bersabda,
“Saat ini pintu langit sedang dibuka, aku lebih suka agar amal salehku diangkat pada saat itu.”
(HR. At-Tirmidzi)
Chart VII
Empat raka’at sebelum Dzhuhur pahalanya seperti melakukan empat
raka’at shalat tahajud, empat rakaat setelah isya pahalanya seperti
shalat tahajjud empat raka’at pada malam lailatulqadar
عَنِ الْبَرَّاءِ بِنْ عَازِبٍ عَنِ النَّبِيِّ قَالَ :
” مَنْ صَلَّى قَبْلَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ كَأَنَّمَا
تَهَجَّدَ بِهِنَّ مِنْ لَيْلَتِهِ وَمَنْ صَلاَّهُنَّ بَعْدَ الْعِشَاءِ
كَمِثْلِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ”. (رواه الطبراني)
Al- Barra bin ‘Azib meriwayatkan Rasulullah bersabda,
“Orang yang shalat empat rakaat sebelum Dzhuhur itu seolah dia telah
shalat tahajjud empat rakaat pada malam harinya. Sementara orang yang
shalat empat rakaat setelah shalat Isya’ itu, seolah dia telah shalat
tahajjud dalam jumlah yang sama pada lailatul qadar.”
(HR. Ath-Thabrani)
Chart VII
4 Raka’at sebelum Ashar, Allah akan menyayangi kita dengan rahmat-Nya
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
« رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا ».(رواه أبوداود)
Ibnu ‘Umar rodhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan, Rasulullah bersabda,
“Allah Menyayangi orang yang shalat sunnah empat rakaat sebelum Ashar.”
(HR. Abu Dawud)
Chart VIII
4 Raka’at sebelum Ashar, menghindarkan dari api neraka
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، عَنِ النَّبِيِّ ، قَالَ:
“مَنْ صَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الْعَصْرِ حَرَّمَ اللَّهُ بَدَنَهُ عَلَى النَّارِ”
(رواه الطبراني)
Ummu Salamah rodhiyallahu ‘anha meriwayatkan, Rasulullah Saw
bersabda,”Allah pasti mengharamkan api neraka menyentuh jasad orang yang
shalat empat rakaat sebelum Ashar.”
(HR. Ath-Thabrani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar